Mengenal Lebih Dalam Jenis-Jenis Bekisting untuk Konstruksi Bangunan

Bekisting atau dikenal juga sebagai formwork, adalah salah satu elemen penting dalam proses konstruksi beton. Fungsinya sebagai wadah untuk menampung adukan beton yang akan mengeras. Dalam dunia konstruksi, ada beberapa jenis bekisting yang umum digunakan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis bekisting:

Bekisting kayu

Bekisting kayu adalah jenis bekisting yang paling umum digunakan dalam proyek konstruksi. Bekisting ini terbuat dari bahan kayu yang kuat dan tahan lama. Keuntungan dari bekisting kayu adalah biayanya yang terjangkau, mudah dibuat dan dipasang. Namun, kekurangannya adalah rentan terhadap kelembaban, serangan serangga dan hasil permukaan beton yang lebih kasar. Tetapi ada juga beberapa arsitek yang menggunakan bekisting kayu ini agar permukaan beton yang di dapat memiliki tekstur serat kayu.

Bekisting aluminum

Bekisting aluminum adalah jenis bekisting yang dibuat dari bahan logam, biasanya terbuat dari baja. Keuntungan dari bekisting aluminum adalah tahan terhadap kerusakan, dapat digunakan kembali, mudah dalam proses pemasangannya, dan hasil permukaan beton yang lebih halus (lebih halus dibanding plesteran, tergantung jenis beton). Kekurangan dari bekisting baja adalah biayanya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan bekisting kayu.

Bekisting plastik

Bekisting plastik adalah jenis bekisting yang terbuat dari bahan plastik. Keuntungan dari bekisting plastik adalah tahan terhadap kelembaban, mudah dipasang dan dibongkar, serta ringan. Namun, kekurangannya adalah tidak tahan terhadap suhu yang tinggi dan rentan terhadap goresan. 

Itulah beberapa jenis bekisting yang umum digunakan dalam proses konstruksi. Pemilihan jenis bekisting yang tepat akan membantu mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kualitas dari hasil akhir bangunan.